Dari
57 RSBI se-Jatim, hanya dua yang masuk 10 besar UN SMP, itupun hanya Surabaya.
Kegagalan Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) mencapai ‘puncak
tertinggi’ dalam hasil Ujian Nasional (UN) kian menguatkan penghapusan RSBI
dari sistem pendidikan nasional. Parahnya lagi, keberadaan RSBI dinilai bukan
jaminan peningkatan mutu peserta didik dan pembentukan karakter
pendidikan.
“RSBI
bukan sesuatu yang ekselen. RSBI tidak efektif. Saya setuju tidak perlu harus
ada RSBI segala. Apalagi, harus ada peringkat untuk mengukur kualitas
pendidikan. Saya sangat tidak setuju dengan RSBI dan peringkat dalam
standarisasi pendidikan,” kritik Dra. Tuti Budi Rahayu, MA, pakar pendidikan
asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (4/6) pagi tadi.